Sabtu, 29 Mei 2010

Ramalan Vanga Pandeva ... (1911-1996)

Dari sebuah blog wordpress, just a warm share guys! ;-)
Ramalan Dunia 2012 sampai tahun 5079

Nabiah Baba Vanga akan memprediksi apa yang akan terjadi dalam 3000 tahun depan di dunia. Vanga (Vangelia) Pandeva lahir pada 31 Januari 1911 dan menghabiskan hidupnya tinggal di Bulgaria sampai dia meninggal pada 11 Agustus 1996. Ia kehilangan penglihatannya ketika ia berusia 12 tahun ketika ia tersapu oleh tornado. Dia ditemukan hidup dengan pasir di matanya, sehingga mengalami kebutaan. Vanga mulai membuat prediksi ketika ia berusia 16 tahun. Dia menjadi sangat terkenal karena karunia ini agak cepat. Banyak negarawan termasuk Hitler mengunjunginya dan dilaporkan bahwa Hitler meninggalkan rumahnya tampak sedih.

Prediksi Vanga paling mengejutkan adalah:
“Pada pergantian abad, pada bulan Agustus 1999 atau 2000, Kursk akan ditutupi dengan air, dan seluruh dunia akan menangis di atasnya.” (1980)
- Prediksi tidak masuk akal saat itu. Sayangnya, dua puluh tahun kemudian, hal itu banyak yang percaya, ketika kapal selam nuklir Rusia tenggelam dalam kecelakaan pada bulan Agustus 2000. Kapal selam itu bernama Kursk. Kursk – kota (setelah mana kapal selam itu bernama), bisa tidak berarti telah tertutup dengan air (mungkin itu sebabnya dia tampak begitu realistis prediksi pada awalnya).
“Mengerikan,mengerikan ! Saudara-saudara Amerika akan jatuh setelah diserang oleh burung-burung baja. Serigala akan melolong dalam semak, dan banyak orang tak berdosa menjadi korban. “(1989)
- Terjadi seperti yang diperkirakan. World Trade Center Towers di New York runtuh setelah serangan teroris pada 11 September 2001. WTC Towers itu dijuluki “Kembar” atau “Brothers.” Para teroris mengantar penumpang pesawat – “burung besi” – ke dalam menara. “Semak” jelas berkaitan dengan nama keluarga presiden AS saat itu.
Anda dapat tertawa dan menolaknya, atau menjadi paranoid. Faktanya adalah tidak ada yang tahu apakah semua itu akan menjadi kenyataan atau tidak, jadi saya rasa kita harus menunggu dan melihatnya.

2010 – Awal Perang Dunia ke 3. Perang akan dimulai pada bulan November 2010 dan akan berakhir pada bulan Oktober 2014. menggunakan senjata nuklir dan kimia.
2011 – Karena hujan radioaktif di belahan bumi utara – tidak ada hewan atau tumbuh-tumbuhan akan tertinggal.
2014 – Sebagian besar orang di dunia ini akan memiliki kulit kanker kulit dan penyakit yang terkait. (sebagai akibat dari perang kimia)
2016 – Eropa hampir gak ada yang menempati
2018 – Cina menjadi kekuatan dunia baru.
2023 – orbit Bumi akan berubah sedikit
2028 – Pengembangan sumber energi baru. (Mungkin controller reaksi termonuklir) Kelaparan perlahan berhenti menjadi masalah. Dapat Mengemudikan pesawat luar angkasa samapi ke Venus.
2033 – es di kutub utara dan selatan mencair.
2043 – Dunia ekonomi makmur. Muslim menjalankan Eropa.
2046 – Setiap organ dapat diproduksi secara massal. Pertukaran organ tubuh menjadi metode pengobatan favorit.
2076 – Tidak ada masyarakat kelas (komunisme)
2088 – penyakit baru mewabah. – Orang-orang mulai tua dalam hitungan detik.
2097 – Penyakit tua itu mulai sembuh.
2100 – Manusia dibuat Matahari menerangi sisi gelap dari planet bumi.
2111 – Orang-orang menjadi robot.
2123 – Perang di antara negara-negara kecil.
2125 – Kelaparan di seantero bumi (Orang-orang akan teringat Vanga lagi)
2130 – Koloni di bawah air (saran dari orang asing)
2154 – Hewan menjadi setengah manusia.
2167 – agama baru muncul.
2170 – kekeringan di seantero bumi.
2183 – Koloni di Mars menjadi negara nuklir dan meminta kemerdekaan dari Bumi.
2187 – Berhasil menghentikan 2 letusan gunung berapi.
2195 – Koloni Laut sepenuhnya dikembangkan, energi dan makanan berlimpah
2196 – Kendali campuran antara Asia dan Eropa.
2201 – proses termonuklir lambat. Suhu turun.
2221 – Dalam pencarian kehidupan di luar Bumi, manusia berhubungan dengan semua hal yang mengerikan.
2256 – Spaceship freighting membawa penyakit baru ke dalam bumi.
2262 – Orbit planet mulai berubah secara bertahap.
2271 – Hukum-hukum fisika berubah
2273 – Mencampurnya Ras kuning, putih dan hitam. Ras baru muncul.
2279 – Tidak ada Energi (mungkin dari vakum atau lubang hitam).
2288 – Perjalanan kembali ke masa lalu (Sisa Perjalanan diciptakan?). Kontak baru dengan orang asing.
2291 – Matahari mendingin. Upaya-upaya sedang dilakukan untuk menyalakannya lagi.
2296 – Perubahan gaya gravitasi.
2299 – Di Perancis, ada pemberontakan terhadap Islam.
2302 – Misteri tentang alam semesta yang terungkap.
2304 – Misteri Bulan terungkap.
2341 – Sesuatu yang mengerikan mendekati Bumi dari ruang angkasa.
2354 – Kekeringan.
2371 – Kelaparan dimana mana.
2378 – Ras baru tumbuh dengan cepat.
2480 – Dua pria membuat matahari akan bertabrakan. Bumi berada dalam kegelapan.
3.005 – Perang di Mars. Lintasan planet perubahan.
3010 – Komet menabrak Bulan. Sekitar Bumi – cincin / zona dari batu dan debu.
3.797 – Pada saat itu di Bumi membunuh semua kehidupan, tetapi manusia akan dapat meletakkan dasar bagi kehidupan baru di sistem bintang lain.
3.803 – Sebuah planet baru dihuni oleh sedikit orang, Iklim planet baru mempengaruhi organisme orang – mereka bermutasi.
3.805 – Perang antara manusia memperebutkan sumber daya.
3.815 – Perang sudah usai
3.854 – Perkembangan peradaban hampir berhenti.
4.302 – kota-kota baru tumbuh di dunia. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baru.
4.302 – Perkembangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan menemukan dalam keseluruhan dampak dari semua penyakit dalam perilaku organisme.
4.304 – Ditemukan cara untuk mengobati semua penyakit.
4.308 – Karena mutasi pada akhirnya orang mulai menggunakan otak mereka lebih dari 34%. Benar-benar kehilangan pengertian tentang kejahatan dan kebencian.
4.509 – Memahami Allah.
4.599 – Orang orang mencapai keabadian.
4.674 – Perkembangan peradaban telah mencapai puncaknya. Jumlah orang yang hidup di planet yang berbeda adalah 340 miliar. Asimilasi dimulai dengan alien.
5.076 – Sebuah batas alam semesta. Dengan itu, tak ada yang tahu.
5.078 – Keputusan untuk meninggalkan batas-batas alam semesta. Sementara sekitar 40 persen dari populasi yang menentangnya.
5.079 – End of the World.

Kamis, 27 Mei 2010

Sinopsis Smile, You episode 30

Kang Hyun Soo membawa pergi Jung In dari rumah. GEum Ja dan Han Se berusaha mencegahnya. Tapi Hyun Soo tetap melaju. GEum ja terduduk putus asa di jalan karena gagal mengejar dan mencegak Hyun Soo pergi.
Di mobil Jun In bingung, dia meminta Hyun Soo kembali
"Kamu tidak ingin kembali ke rumah lamamu khan?" tanya Hyun Soo
"Iya aku ingin di sisi Oppa, oleh karena itu kembalilah", pinta Jung In takut
Kau katakan ingin di sisiku khan? tepati janjimu. Dan tetaplah di sana", kata Hyun Soo
Jung In bingung dan panik.

Hyun Soo memberhentikan mobilnya di sebuah hotel dan memesan sebuah suite room.
Jung In cemas karena Hyun Soo malah memesan kamar bukannya ingin pulang.
"Kita sementara tinggal di sini dulu sebelum mendapatkan tempat tinggal", kata Hyun Soo
Jung In cemas dia tidak setuju dengan cara lari seperti ini dia jadi mengomel (duh Jung In klo aku diajak lari suka aja hihihi).
"Kau merusak semuanya, setelah semua yang kita lakukan", kata Jung In marah
"Kita beri kesempatan ibuku untuk berpikir selama kita tidak ada di rumah", seru Hyun Soo
Mereka jadi bertengkar.
"berpikir? pikiran seperti apa? Bgaimana kalau ibumu berpikir wanita seperti aku lah yang menyebabkan anaknya pergi dari rumah", Jung in kesal dan cemas "Bukankah kau dulu menyuruhku bertahan."
"Apapun yang kau lakukan ibuku tetap tak akan menyukainya. Sudah lakukan saja apa yang kusuruh!", perintah Hyun Soo.
"Kalau begini mereka akan tambah membenci kita" kata Jung In masih belum terima.
Hyun Soo tidak menceritakan kepada Jung In soal ibunya berencana menyuruh Jung In dan keluarganya pergi ke rumah lama Jung In.



Jung In kesal dan ingin pergi dia mencoba menelepon ke rumah. Sang Hoon yang menerimanya.
Tapi Hyun Soo buru-buru memutuskan hubungan teleponnya. Dia lalu menarik Jung In masuk dengan paksa
"Kau sudah janji untuk tetap di sisiku!"

Di rumah Kakek suasana heboh dan geum Ja pun stress. Mereka tak menyangka hal ini terjadi. Kakek pun sampai marah menggebrak meja.
"Apa betul kau memberikan rumah lama Jung In pada Jung Kil?" tegur kakek pada GEum Ja.
GEum Ja mengaku salah. Jungkil berkata bahwa bukan dia yang memintanya. Jung Kil khawatir Geum ja menarik janjinya untuk memberikan rumah itu padanya. Jung Kil berkata keluarganya tak khan pergi pindah sampai ke dua anak itu ditemukan/kembali. Jung Kil meminta Han Se mencari mereka berdua. GEum Ja dan Jung Kil kembali ribut. Kakek kembali kesal pada mereka semua. Dan beranjak pergi
GEum ja juga stress dia putus asa. Dia meminta Jung Kil segera kembali ke rumahnya jika menemukan Jung In
"tapi khan dia ditahan Hyun Soo, bagaimana kalau Hyun Soo tidak mau?", desak Jung Kil
"kau bawalahlah Hyun Soo pergi sekalian denganmu", kata geum Ja pasrah dan putus asa


Di hotel Jung In masih marah pada Hyun Soo. Hyun Soo telah menyiapkan makan di kamar mereka dan mengajaknya ke meja makan. Jung In datang ke meja dengan malas-malasan. Hyun Soo mengajaknya berbaikan dengan menawarkannya minum dan mengajaknya setelah ini pergi ke luar berjalan-jalan.
Tapi Jung In masih marah, dia menghabiskan wine dengan sekali teguk. Jung In masih mengajak Hyun Soo pulang ke rumah. Hyun Soo kesal dia mengatai Jung In keras kepala.
Hyun Soo menyuruhnya makan. Jung In pun makan banyak dengan terpaksa dan kesal. Hyun Soo pun kesal dia ikut-ikutan tak mau kalah dia juga makan dengan banyak dan menyumpal mulutnya dengan banyak makanan.

Diam-diam Jung In kembali ingin menelepon ke rumah. Hyun Soo kembali mencegahnya. Jung In kembali ribut ingin kembali ke rumah. Tapi Hyun Soo akhirnya menelepon ke rumah. Ibunya menerima telepon tapi Hyun Soo hanya mau bicara dengan Sung Joon. GEum Ja stress dan putus asa. Jung in menegurnya karena bersikap seperti itu pada ibunya.
"Sudahlah kita jangan menghabiskan energi. Ayo kita susun rencana!",ajak Hyun Soo

Hyun Soo kemudian duduk di kursi membuat coretan berupa family tree dan menandai siapa-siapa di keluarga yang sudah mendukung mereka seperti Sung Joon dan Jung Kyung. Walau ibunya tidak stuju Hyun Soo berusaha untuk mendapatkan dukungan dari anggota keluarga yang lain. Jung In kali ini baru tersenyum. Hyun Soo menyruh tugas membujuk ayah dan kakeknya adalah tugas Jung In. Jung In baru percaya bahwa larinya Hyun Soo kali ini  untuk sesuatu yang baik bukan hanya emosional semata. Dia tidak marah lagi.
Mereka lalu kembali mesra.
Kakek rupanya terpukul. Dia sampai miunm banyak di restoran kakek Joon Bae. Kakek Joon Bae membawa Kakek Kang yang mabuk pulang ke rumah. Sang Hoon prihatin akan keadaan ayahnya. Di luar di menyalahkan Seo Jung Kil atas semua kekacauan ini dan ingin menghajar Seo Jung Kil.
"Bukan aku yang meminta rumah itu, istrimu yang memberikannya", kata Jung Kil membela diri
"Kau ini bukan manusia. Alasan aku menentang hubungan mereka bukan karena Jung In tetapi karena dia punya ayah sepertimu!", seru Sang Hoon

Malam hari Jung In tidak bisa tidur. Dia keluar dari kamar dan ingin Hyun Soo membantunya tertidur.
Bel kamar mereka berbunyi. Ternyata Sung Joon datang juga ke hotel bersama Ji Soo. dia membawakan baju-baju dan barang pribadi yang diminta Hyun Soo. Walau awalnya Jung In cemas, Sung Joon menghajar Hyun Soo tapi Hyun Soo dan Jung In lega kakak mereka datang. Hyun Soo meminta Sung Joon merahasiakan tentang rumah Jung In itu dari Jung In. Hyun Soo memeluk Sung Joon, dia senang kakak Jung In itu berada di pihak mereka.

Mereka menanyakan keadaan di rumah pada Sung Joon."Bagaimana keadaan di rumah?", tanya Jung IN
"Kacau. Bibi (geum ja) menangis terus"
Sung Joon mendukung Hyun Soo dan Jung In untuk sementara pergi dari rumah
Sung Joon belum ingin melepaskan mereka hanya berduaan saja di kamar hotel. Mereka lalu  dan minum-minum bersama. Hyun Soo senang melihat Jung In banyak tersenyum karena kakaknya datang.
Sung Joon sempat memberi tahu Jung In bahwa Jung Kyung tinggal satu rumah dengan Ji Soo
"rumah mereka kecil tapi lucu, kamu kapan-kapan main ke sana ya", kata Sung Joon
Sung Joon juga menyindir tentang rumah lama mereka.
"Aku ingin menunjukkan masa kecilku dan rumah lamaku pada Ji Soo. Hyun Soo, bisakah kau pinjamkan kunci rumah itu pada Bibi?", pinta Sung Joon keceplosan bicara
Tapi Hyun Soo menyuruh Sung Joon tutup mulut.
Jung In merasa aneh. "Mengapa kunci rumah itu ada pada Bibi?", tanya Jung In heran.
Hyun Soo berusaha mengalihkan pembicaraan. Ji Soo berkata bahwa Sung Joon pasti mabuk.
Jung In pergi cuci muka.

Hyun Soo lalu menyalahkan sung Joon
"tapi aku khan tidak membertahukan tentang ayah akan membawa kami pergi?", protes Sung Joon
Jung In ternyata menguping pembicaran mereka. Jung In mengaikan banyak peristiwa yang agak aneh akhir-akhir ini termasuk Hyun Soo yang pernah bertanya apa dia ingin kembali ke rumah lamanya. Jung in merasa frustrasi. Di hadapan Hyun Soo, dia lalu pura-pura lelah dan ingin tidur

Kakek malam itu tak bisa tidur. Dia juga merasakan sakit di perutnya semakin menjadi. Hyun Soo malam itu sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya . Dia juga menelepon seseorang dan janjian bertemu.
Pagi harinya, pagi-pagi sekali Hyun Soo diam-diam pulang ke rumah dan menemui ayahnya. Sang Hoon memarahinya karena gara-gara Hyun Soo ibunya dan kakek menjadi menderita. Hyun Soo ingin ayahnya memakluminya dan mendukungnya berhubungan dengan Jung In

Jung In baru bangun ketika Hyun Soo kembali lagi ke hotel. Dengan alasan mencari baju dalamnya, JungIn diam-diam menelepon ke rumah. Sang Hoon menerima teleponnya.
"Paman, jangan khawatir, Hyun Soo baik-baiks aja. Tenanglah , aku berusaha membujuknya untuk kembali ke rumah", kata Jung In

Kakek mendapat panggilan ke rumah sakit sehubungan dengan general check up yang baru saja diikuti kakek. Dokter mencurigai ada yang tidak beres di liver kakek. Dokter takut bahwa itu adalah kanker. Kakek harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Hyun Soo berkata pada Jung In akan pergi menemui seseorang untuk urusan pekerjaan. Han Se dan sekretarisnya menemukan cara untuk menemukan Jung In. Jung In terpancing dengan rencana mereka. Han Se lalu memanggil juga Bibi GEum Ja dan Jung Kil untuk "menangkap" Jung In. Hyun Soo dan Jung In akhirnya pergi bersama. Karena Hyun Soo ada janji mereka lalu berpisah.
Jung IN bertanya siapa yang akan ditemui Hyun Soo.
"Ini urusan pekerjaan, kalau aku katakan kamu juga tidak kenal. Aku khan harus bekerja keras untuk mencari tempat tinggal untuk kita", kata Hyun Soo. Hyun Soo memberikan kunci mobilnya kepada Jung In dan memintanya menunggu di mobil jika urusannya sudah selesai.
"Jaga baik-baik ya BEAT ini adalah harta pertama kita", nasehat Hyun Soo

Hyun Soo ternyata janji bertemu dengan mama Han Se. HYun Soo punya program penelitian yang ingin dia tawarkan pada Global Motors. Hyun Soo ingin menjualnya dengan harga tinggi. Mereka bermaksud menyepakati sebuah kontrak kerjasama. Dalam perjanjiannya itu Hyun Soo mengikutsertakan syarat tentang Jung In. Hyun Soo ingin orang tua Han Se mau melepaskan Jung In dan jangan mengganggunya lagi, karena dia yang akan menikah dengan Jung In. Hyun Soo beralasan dia tidak bisa konsen bekerja jika Jung In terus-terusan diganggu.

Jung In ternyata tidak jadi pergi dia mengikuti Hyun Soo sampai ke restoran itu. Dia mendengar namanya disebut di kontrak dia dengan GLobal. Jung In tak bisa mentolerir lagi sesuatu hal yang dilakukan di belakangnya termasuk oleh kekasihnya sendiri. (bukannya harusnya bahagia punya co tanggung jawab dan care banget).
Jung In menelepon Hyun Soo, Hyun Soo kaget karena Jung In sudah berada di sana.
"Apa yang kamu jual untuk mengganti harga cincin itu?", desak Jung In "Ternyata aku tahu mengapa Bibi menentang \hubungan kita karena ternyata bukan tentang masa laluku tetapi aku bisa merusak masa depanmu" tambah Jung In
Jung In harga dirinya terlalu tinggi, dia tersinggung dan pergi naik taksi. Hyun Soo berusaha mengejarnya tapi gagal.

Hyun Soo kembali ke kamar hotel ternyata Jung In tidak ada di sana. Jung in merasa dia sudah membebankan terlalu banyak dirinya dan keluarga pada Hyun Soo. Dia tidak ingin  Hyun Soo menanggung semua itu. Jung In lalu pulang ke rumah dan menghadap kakek. Dia ingin minta ijin kakek untuk membawa keluarganya pergi dari rumah kakek dan bertanggung jawab pada keluarganya sendiri. Hyun Soo tahu Jung In pasti pulang ke rumah, dia buru-buru pulang menyusul ke rumah. Geum Ja dan Jung Kil yang tadinya berniat menangkap Jung In kaget mengetahui Hyun Soo dan Jung In malah sudah duluan pulang ke rumah.

"Saya akan membawa keluarga saya pergi dari sini kakek", kata Jung In sambil berlutut minta ijin kakek.
Hyun Soo terhenyak mendengarnya. Dia berusaha mencegah Jung In.
Tapi kakek sudah terlanjut pusing. Dia lalu menyuruh seluruh keluarga Seo untuk pergi dari rumahnya.

Sinopsis Smile, You episode 29

Geum Ja bicara pada Jung Kil di halaman
"Jika aku kembalikan rumah itu padamu, kamu akan membawa Jung In pergi dari sini khan?", tanya Jung In
Jung Kil cuma tersenyum, dia menganggap Geum Ja cuma main-main.
Jung Kil mengira Kakek Kang ada di sana mengetes dirinya atau bahkan mengira Geum Ja merekam pembicaraan mereka.
Tapi Geum Ja meyakinkan Jung Kil bahwa dia serius. Jung Kil terpana melihat keseriusan Geum Ja

Seo Jung Kil lalu naik ke kamar Jung In. Dia kaget melihat Hyun Soo tertidur di kaki Jung In. Jung Kil kesal tapi Jung In besikeras melarang ayahnya ribut dan dilarang membuat Hyun Soo terbangun (duh segitunya sama pacar sayang banget Jung In). Jung Kil lalu membawa Jung In ke kamarnya. Dia melarang Jung In berhubungan lagi dengan Hyun Soo. Jung In memandang tajam ayahnya, dia ingin ayah tetap mendukungnya.
Jung Kil berkata bahwa ini juga untuk kebaikan Hyun Soo juga.
"Menurutmu ini tidak sulit buat Hyun Soo? Hyun Soo itu tipe anak penurut, hubungan yang tegang dengan ibunya  akan membuatnya frustasi"
Jung In lalu memohon pada ayahnya bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Hyun Soo

Jung In lalu naik lagi ke atas dia membangunkan Hyun Soo minta dia tidur ke kamarnya. Jung In lalu meminta mulai saat ini Hyun Soo agar menjaga jarak darinya.

Hari itu menjelang tahun baru. Pagi-pagi sekali Jung In sudah siap membantu Geum Ja pergi membeli bahan untuk membuat kue beras, makanan khas untuk tahun baru. Jung In juga tak segan membawakan baskom besar berisi bahan kue beras. Dan tidak mau dibantu oleh Hyun Soo.


Jung In juga tidak kenal cape, baru datang dia juga siap membantu Geum ja walau sikap Geum ja terus ketus kepadanya. Geum ja malah tak segan-segan memberikan masakan yang masih panas untuk dikupas Jung In (kasian banget Jung In).

Hyun Soo khawatir, dia mengawasi Jung In sambil pura-pura membaca koran. Geum ja sebal melihat tingkah laku Hyun Soo.
Jung In kembali bicara dengan Hyun Soo diam-diam
"kau lebih baik pura-pura tidak mengenalku. Kalau bibi melihat kita berdua nanti dia semakin marah", pinta Jung In. (dan kalau marah yang kena sasaran Jung In..kasian Jung In). Jung In lalu menyuruh Hyun Soo diam di kamarnya saja. Hyun Soo akhirnya pergi sebelum pergi dia mengedipkan sebelah mata pada Jung In

Geum Ja lalu mememui Hyun Soo di kamarnya. Dia kembali menasehati Hyun Soo untuk melupakan berhubungan dengan keluarga Seo.Dulu dia suka Jung Kyung sekarang Jung In
"Tapi hanya Baek Geum Ja wanita yang kucintai selama 30 tahun ini, dia cinta pertamaku", kata Hyun Soo merayu ibunya. Geum Ja tak terpengaruh.
"Jung In dia juga bersuara sengau, gadis yang bersuara sengau katanya hanya bisa membuat susah suaminya", kata Geum Ja yang percaya tahayul berusaha mempengaruhi Hyun Soo
"Hey, bukankah ibu juga bersuara sengau. Dan Suaramu juga keras seperti Jung In. Terus matanya juga sama-sama suka melotot. Oh pantas sa berkumja aku menyukai Jung In karena ternyata dia mirip dengan Baek Geum Ja-ku", rayu Hyun Soo. Geum Ja sebal karena terus digoda Hyun Soo dia ingin memukul Hyun Soo dan mengejar Hyun Soo. Hyun Soo lari dari kejaran Geum Ja, dia lalu berlindung dibalik Jung In. Hyun Soo memeluk Jung In dengan erat takut dipukul ibunya.
Begitu melihat Hyun Soo memeluk Jung In. Geum Ja hatinya kembali panas.


Malam itu, semua anggota keluarga berkumpul. Mereka punya tradisi untuk membuat penganan tahun baru mandoo bersama-sama. Jung Kyung pun diundang kakek untuk menyempatkan diri datang ke rumah. Pada kesempatan itu tak henti-hentinya Geum Ja ngomel, dia juga sering sekali menyindir Jung In. Lama-lama semua orang pun sebal dengan kelakukan Geum Ja dan masuk kamar masing-masing termasuk Hyun Soo. Jung In berusaha tetap bertahan seburuk apapun kelakuan Geum Ja padanya. Geum Ja lalu dipanggil kakek ke kamarnya.
"Kamu lihat khan Jung In telah berusaha keras menyenangkanmu bahkan lebih dari kepada orang tuanya sendiri. Mengapa kamu masih saja menyusahkannya?!", tegur Kakek.
Geum Ja iri karena kakek begitu sayang pada Jung In, Geum Ja berharap keluarga Seo tidak ada di rumah mereka lagi. Dia ingin keadaan kembali seperti dahulu lagi.

Geum Ja masih bad mood setelah dimarahi Kakek. Jung In menunggu Geum Ja dan ingin menemuinya Guum Ja di kamarnya.
Tapi Jung In malah didorong dan diusir Geum Ja. Tapi Jung In mencoba bertahan dan berkata bahwa dia akan berusaha lebih keras lagi untuk memenuhi standard Geum Ja. Geum Ja terus mendorong dan menyeret Jung In keluar dari kamarnya. Jung In menangis di luar kamar Geum Ja

Jung In putus asa lalu pergi ke halaman belakang. Kakaknya Jung Kyung ada di sana. Kakaknya ikut prihatin terhadap Jung In sekarang. Tak lama kemudian Hyun Soo daang. Jung Kyung meninggalkan mereka berdua.
"Kamu masih tak mau menemuiku?", tanya Hyun Soo "Kamu menangis?"
"Di depan Kakak (jung kyung), aku tidak menangis", jawab Jung In
Jung In akhirnya tak kuat juga menahan bebannya, dia menghampiri Hyun Soo dan menyenderkan kepalanya di dada Hyun Soo. Hyun Soo memeluknya dan menyuruhnya menangis.
 "Kau menanggung semuanya dengan hebat. besok kita katakan hubungan kita ini pada kakek", ujar Hyun Soo.

Tengah malam Jung In terbangun dari tidur malamnya. Dia ingat rencananya membuat hidangan sup tahun baru. Dia mengecek bahan yang sudah disiapkannya. Jung In membuat sup sambil ketiduran di dapur, untungnya dia mengeset timer ponselnya. Dia terbangun saat alarm ponselnya berbunyi. Jung Kil kebetulan bangun tengah malam. Dia tak sengaja menyaksikan anaknya walau terkantuk kantuk masih berusaha memasak sampai tengah malam. Jung Kil kasihan dan tak tega melihat Jung In.

Pagi itu tahun baru tiba. Mereka sarapan bersama dan mencoba masakan Jung In. Karena belum berpengalaman rasa dan bentuknya terasa aneh. Mereka makan dengan perlahan. Sang Hoon dan Kakek tetap menghargai hasil karya Jung In. Geum Ja menyindir Jung In. Hyun Soo membelanya walau aneh tapi juga patut dimakan. Joo Hee, ibuny asendiri malah merasa itu terlalu liat. Seo Jung Kil merasa kesal dengan sikap dan komentar-komentar mereka terutama Geum Ja. Dia tadi malam menyaksikan sendiri bagaimana usaha Jung In memasak untuk mereka. Jung Kil memakan makanan buatan Jung In itu dengan lahap.


Setelah makan, Sung Joon langsung pergi menjemput Ji Soo. Ternyata sebelum mengajaknya ke rumah kakek, Sung Joon dan Ji Soo datang ke tempat panti asuhan tempat Ji Soo dibesarkan. Mereka duduk di ayunan yang ada di sana. Ji Soo ingat masa-masa sedih yang pernah dia alami ketika kecil. Dia takut merasa kesepian dan tak punya siapa-siapa. Mendengar itu Sung Joon langsung pergi sejenak, dan baru beberapa langkah dia kembali lagi. Dia ingin menghapus kenangan buruk Ji Soo. Dia lalu datang seolah-olah belum mengenal Ji Soo dan mengajaknya berkenalan. Lalu Sung Joon berkata
"Maukah kau menjadi keluargaku?", lamar Sung Joon
Sung Joon lalu berlutut dan memasangkan kembali cincin di jari manis Ji Soo (so sweeett). Ji Soo terharu dan bahagia.

Di rumah kakek, para anggota keluarga berpasangan memberi hormat dan memberi ucapan selamat tahun baru pada kakek. Kakek Joon Bae juga hadir di sana. Terakhir Hyun Soo, Jung Kyung dan Jung In memberi hormat dan ucapan selamat. Kakek tak lupa memberi angpao pada anak-anak dan cucu-cucunya, dari keluarga Kang maupun keluarga Seo. (bagi mereka tahun baru itu seperti hari raya)

Hyun Soo lalu menemui kakek secara pribadi. Dia berkata terus terang bahwa dia berhubungan dengan Jung In dan meminta restu. Uang yang dulu dia pinjam dari kakek adalanh untuk membereskan urusan Jung In yang masih tersisa dengan Han Se. Kakek berkata seharusnya Hyun Soo meminta ijin dulu pada orang tuanya
"Sudah, tapi ibuku menentangnya", jawab Hyun Soo. Hyun Soo minta kakek mendukungnya dan percaya padanya
Kakek bingung. Dia merasa bukan haknya untuk terlalu ikut campur tangan perjodohan cucunya.
"Lebih baik kau minta direstui dulu oleh orang tuamu", kata Kakek.

Seo Jung Kil mengalami dilema. Dia tadinya tidak ingin menerima tawaran rumah gratis bersyarat dari Geum Ja (syaratnya bawa jung in pergi dr situ). Tapi dia tak tega melihat Jung In tersiksa seperti yang dilihatnya tadi malam demi menyenangkan hati Geum Ja. Dia lalu bertemu secara pribadi dengan Geum Ja dan menyetujui tawaran Geum Ja. Dia ingin membawa Jung In pergi jauh dr Geum Ja dan kembali ke rumah lama mereka. Geum Ja rupanya telah menyiapkan surat perjanjian penyerahan rumah bersyarat itu untuk mereka tanda tangani bersama.

Lee Han Se datang menyambangi rumah Kakek di hari raya tahun baru dan membawa banyak bingkisan. Seo Jung Kil menyambutnya. Dia lalu berbicara berdua dengan Han Se. Jung Kil berkata bahwa Geum Ja memberikan rumah Jung In itu secara cuma-cuma padanya, asalkan dia membawa Jung In pergi dari situ. Han Se tak menyangka itu terjadi
"Kamu bayangkan kan betapa dia itu membenci Jung In. Jika aku membiarkan Jung In di sini dia bisa kering dan mati di rumah ini", kata Jung Kil

Geum ja lalu bicara dengan Han Se di halaman belakang. Geum Ja membenarkan bahwa dia ingin keluarga SEo pergi dari rumahnya khususnya Jung In.
"kau begitu tidak menyukai Jung In apa karena dia pernah menikah denganku?", tanya Han Se
"Bukan hanya itu bahwa dia telah mengubah anakku, dia sampai berani berbohong dan menyembunyikan selama ini bahwa mereka punya berpacaran"
Han Se ingin membayar tapi Geum Ja menolak. Yang lebih penting baginya bukan uang tapi agar Jung In lenyap dari hidup mereka.
Han Se berkomentar bahwa Geum Ja ini lebih menakutkan dari pada ibunya.
Geum Ja ingin Han Se bisa kembali mengambil hati Jung In.

Hyun Soo pergi ke halaman belakang , dia sempat mendengar pembicaraan ibunya dengan Han Se. Hyun Soo muncul dengan marah.
"Jadi ibu berniat menyuruh Jung In dan keluarganya pergi dari sini?!. Bukankah ibu tahu aku menyukai Jung In?! Bahkan aku sampai berlutut dihadapanmu", kaa Hyun Soo marah tak percaya
 ibunya sampai berbuat seperti itu
"Karena itulah aku semakin membencinya. Memang siapa dia sampai kau mau berlutut untuknya?!"
"Bu, bukankah aku menunggu sampai kau merestui kamu. Dan bukankah kau lihat Jung In telah berusaha sedemikian keras?"
Geum Ja tetap tidak mau menerima. Han Se berusaha menengahi dan berkata bahwa Hyun Soo tidak ada ruginya jika semuanya kembali normal anggap idak terjadi apa-apa.
"Bu, apakah kau benar tidak bisa menerima Jung In??" sesak Hyun Soo
"Tidak akan!" jawab Geum Ja
"Baiklah kalau begitu", kata Hyun Soo marah

Hyun Soo lalu masuk dan menarik tangan Jung In dan membawanya keluar rumah. Jung In bingung tiba-tiba Hyun Soo menariknya pergi. Jung In bingung.
"Oppa, ada apa ini?!"
Hyun Soo menuju mobilnya dan menyuruh Jung In masuk.  Geum Ja mengejar dan memanggil mereka. Dan minta orang-orang mencegah Hyun Soo
Hyun Soo buru-buru masuk dan menjalankan mobilnya keluar rumah. Geum Ja panik dia berusaha mengejar dan memanggil-manggil tapi Hyun Soo tetap pergi juga. (yesss!)

Di mobil Jung In juga jadi panik. Dia ingin Hyun Soo kembali.
"Jung In apa kamu ingin pulang ke rumah lamamu?", tanya Hyun Soo
"Aku ingin tinggal di sisi Oppa, oleh karena itu kembalilah", pinta Jung In
"Kamu ingin tetap di sisiku kan? kalau begitu tepati janjimu ya.Dan tetaplah duduklah  di situ", kata Hyun Soo

Sinopsis Smile, You episode 28

Geum Ja memohon dengan memegang tangan Jung In sambil berkaca-kaca.
"Tolonglah jangan dengan Hyun Soo, Jung In, Kamu tidak tahu betapa Hyun Soo berarti buat Bibi. Tolonglah Jung In", pinta Geum Ja
Jung In sedih, dia juga balik memohon
"Bibi saya tahu saya tidak sempurna. saya akan berusaha sebaik-baiknya", pinta Jung In sambil berkaca-kaca.
"Jangan, jangan..bukan begitu. Tolong Jung In, Bibi memohon padamu", Geum Ja menangis
Jung In juga menangis.

Hyun Soo ingin memperlihatkan mozaik hasil karyanya pada Jung In. Dia meng-sms Jung In
"Sayangku, keluarlah ke halaman belakang"
Jung In membaca sms dari Hyun Soo, tapi Jung In tertunduk, tangisannya semakin menjadi, Jung In dilema.
Hyun Soo menunggu Jung In tapi tak kunjung keluar. Saat benar-benar larut, saat Hyun Soo sudah tidak ada Jung In keluar melihat mozaik karya Hyun Soo untuknya.
Dia terharu tapi juga ingin menangis.



Ji Soo mengajak Sung Joon naik motor sportnya. Dia membawa Sung Joon ngebut dengan motornya ke tempat gang motornya dulu. Ji Soo ingin Sung Joon mengetahui masa lalunya. karena bagaimanapun dia tidak bisa lepas dari masa lalunya.
Ji Soo maju menemui gang lamanya. Sung Joon sembunyi takut (ni ajushi ga bisa berantem hehe). Ji Soo menantang pacar lamanya, dia kesal karena tidak dibiarkan hidup tenang dan baik. Tapi Ji Soo harus melawan sekumpulan gang motor itu, Ji Soo melindungi dirinya dengang tongkat berapi.
Tapi Ji Soo hanya sendirian tidak sanggup melawan mereka.
Sung Joon memberanikan diri maju, dia melindungi tubuh Ji Soo dan kembali dihajar habis-habisan

Pagi hari Jung In tidak turun berolahraga. Sung joon juka tidak terlihat karena tertidur di rumah Ji Soo. Ibunya Joo Hee menengok Jung In, Joo Hee cemas dan kasihan melihat anaknya agak demam dan pucat
"Ini pasti karena Hyun Soo ya", Joo Hee prihatin
Hyun Soo cemas mengetahui Jung In sakit, dia ingin naik ke kamar Jung In menengoknya. Geum ja melarangnya, Hyun Soo bersikeras. Hubungan ibu dan anak yang tadinya dekat jadi mulai tegang.
Jung In buru-buru turun dari kamarnya, di depan Geum Ja dia berkata sudah baikan.

Jung In menemui Geum Ja di kamarnya. Geum Ja mempersilakannya masuk dengan baik-baik.
"Bagaimana Jung In, kau sudah memikirkan permintaanku semalam khan?", kata geum Ja bersikap manis
Geum Ja berkata bahwa dia bisa mati frustasi karena ini.
"Bibi, aku lebih memilih jika kau memukulku saja. Saya tau saya tak pantas menyukai Oppa Hyun Soo, dan saya tahu Bibi sulit menerima saya. api saya tidak benani putus dari Hyun Soo", kata JUng In terus terang
Geum ja kecewa dan tidak terima.
"Bagaimanapun Bibi memperlakukan saya , saya coba bersabar sampai Bibi mengijinkan kita", tambah Jung In.
Geum Ja benar-benar frustasi dan kesal
"Jadi maksudmu akhirnya kau akan bertindak sesuai keinginanmu iya?!", seru geum Ja
Jung In mengangguk. Geum Ja marah.
"Kau benar-benar tidak berubah. Sama seperti kau baru datang ke rumah ini, berbuat sesukamu dan tidak menghormati orang yang lebih tua!"

Saat makan pagi, Geum Ja tiba-tiba terlihat baik pada Jung In, dia juga menyediakan bubur untuk Jung In untuk dibawa bekal ke tempat kerja. Seo Jung Kil menyindir Geum ja bahwa kalau Geum Ja baik malah terlihat menakutkan. Hyun Soo juga jadi curiga. Di dapur, Geum Ja dan Jung Kil bersepakat untuk tidak akan berbesanan. Tapi Jung Kil memberi saran pada Geum Ja agar jangan secara frontal menentang mereka.
"Nanti mereka malah nekad seperti Romeo dan Juliet, lebih baik kita pisahkan mereka dan biarkan mereka  putus dengan sendirinya", kata Jung Kil
Tapi Geum Ja tahu itu cuma akal-akalan Jung Kil ingin memperoleh rumahnya kembali.

Hyun Soo bertemu Jung In di halaman belakang. Jung In sudah melihat karya hyun soo tadi malam setelah hyun soo tidur. Hyun Soo bertanya apa ada masalah antara Jung In dan ibunya. Tapi Jung In tidak mau bicara apa-apa.
Hyun Soo lalu memberikan obat untuk Jung In dan memaksanya minum obat..(duh oppaku ini care banget bikin sirik eh ga usah sirik ding adam jg care ama mamanya hihi)

Hari ini geum Ja minta ijin pada kakek untuk berjalan-jalan dengan Hyun Soo (HS masih cuti akhir tahun). Geum Ja mengambil uang simpanannya dalam jumlah banyak. Sang Hoon tahu maksud istrinya, dia tidak suka dengan cara istrinya menyusun rencana perjodohan Hyun Soo dengan keluarga terpandang untuk memutuskan hubungannya Hyun Soo dengan Jung In.
Siang itu Hyun Soo dikagetkan dengan penampilan ibunya yang wah dan bermake up tebal.
"Wah, ibu harusnya berkencan dengan ayah bukan denganku", komentar Hyun Soo kagum.
Tapi Sang Hoon tidak perduli, dia tidak mau terlibat dengan rencana istrinya.

Geum Ja mengajak Hyun Soo makan di hotel. Geum Ja sebenarnya belum terbiasa minum kopi tapi dia memaksa.
"Bu harusnya kita makan di restoran korea saja dan minum soju", kata Hyun Soo. Hyun Soo teringat bahwa dari kecil dia suka diajak ayah dan ibunya makan dan minum bersama di restoran korea dan mengingat kenangan manis saat itu.
"Aku sampai sempat berkata ingin suatu saat nanti punya istri yang bisa makan dan minum seperti ibu", kata Hyun Soo
"Eh jangan...jangan, itu dulu karena kita miskin, kamu nanti harus datang sering-sering di tempat seperti ini , makan steak lalu kencan dengan gadis-gadis dari keluarga yang terpandang", kata Geum Ja
Hyun Soo tidak nyaman mendengar jawaban ibunya.

Tak lama kemudian Mamanya Han se datang dengan mengajak seorang gadis dari keluarga terpandang. Ayahnya adalah rektor di tempat Hyun Soo mengajar.
Gadis itu pernah bekerja di perusahaan mobil di Jerman. (pinter jg ni mama Han Se nyariin yang hebat buat Hyun Soo hihi). Gadis itu tampak malu-malu (malu2 tapi mau). Namun HyuN Soo sadar bahwa ternyata dia cuma dijebak dalam blind date (kencan buta/perjodohan). Dia marah dan langsung beranjak pergi dari sana. Hyun Soo mengajak ibunya pergi dari sana. Geum Ja salah tingkah dan seba salah, juga malu pada Mama Han Se. Hyun Soo tak peduli dia lalu menarik ibunya pergi dari situ dengan kesal.

Di luar ibunya berhenti dan memohon agar Hyun Soo mau kembali.
"Coba kau bertemu dengannya 3 kali saja. JIka setelah itu kau tak mau ibu tak akan memaksa. Kau belum banyak bertemu dengan wanita", kata ibunya meminta
Hyun Soo marah, dia tak ingin ibunya ikut campur dia merasa selama ini baik-baik saja.
Ibunya kecewa.
"Kita pergi", desak Hyun Soo mengajak ibunya pergi dari satu
"Jadi kau tetap ingin Jung In?! Jika Jung In  pokoknya tidak! Tidak!", kata Geum Ja bersikukuh, dia kecewa pada Hyun Soo terus beranjak pergi.

Hyun Soo bertemu Mamanya Han Se. Mama Han se berkata bahwa Hyun Soo telah menyakiti hati seorang wanita seorang ibu.
Hyun Soo kemudian pergi mengejar ibunya.
"Ibu maafkan aku", sesal Hyun Soo
"Kau ini kenapa sekarang jadi pembangkang. Dulu ketika masih sekolah kau begitu patuh, tapi sekarang kau seperti menusukku dari belakang. Kamu ini kurang ajar", kata Geum Ja sambil menangis.
"Ibu aku taJUnghu ini sulit. Tapi Jung In sudah berusaha keras Bu", pinta Hyun Soo
"Jung In lagi, Jung In lagi, aku membayangkan pernikahan indahmu. Jung in itu datang ke rumah kita sudah memakai gaun pengantin. Kau pikir ibu lupa?!", sahut Geum Ja masih menangis
Hyun Soo juga menangis, dia juga putus asa. Hyun Soo lalu berlutut di depan ibunya dan memegang ibunya.
"Ibu maafkan aku. Jung In, orang yang kucintai Bu", kata Hyun Soo memohon sambil menangis
Geum Ja terhenyak, dia putus asa, lalu meninggalkan Hyun Soo dengan langkah gontai.

Jung In masih di kantornya, tapi pikirannya tidak tenang. tadi siang barusan Han Se menemuinya. Dari Han SE dia tahu bahwa Hyun Soo mengikuti blind date, dijodohkan oleh orang tuanya. Han Se juga mengetahui gadis itu dan tempat pertemuan mereka. Tapi Jung In walau hatinya cemas dia tidak mau terlihat panik di depan Han Se. Jung In tidak bisa konsentrasi lagi bekerja karena banyak pikiran dan sedang tidak enak badan. Saat akan pulang ternyata Hyun Soo datang menjemputnya. Jung In terhenyak dia tak menyangka Hyun Soo datang, dia langsung lemas dan jatuh.
Hyun Soo memagang lengan Jung In, dia memerika dahi Jung In
"Kamu masih demam, kau minum obatnya tidak?", tanya Hyun Soo sambih memegang wajah Jung In dengan lembut
Jung In menanyakan tentang Geum Ja
"Jung In, maaf aku tadi minum kopi dengan gadis yang tak kukenal", kata Hyun Soo jujur.
Jung In hanya menanyakan kopi macam apa. Jung In masih percaya pada Hyun Soo, tapi dia tidak mau membicarakan hal itu.
Hyun Soo tersenyum lega di mengelus ngelus wajah Jung In dengan lembut(ngiriiiii.....)

Mereka lalu pulang bersama, Jung In minta kali ini mereka tidak usah banyak bicara diperjalanan.
Sampai di rumah Hyun Soo baru bicara.
"Jung In, hari ini mood ibuku kurang bagus. Apa kamu tahan menghadapinya?", tanya Hyun Soo meyakinkan dirinya
Jung In mengiyakan
"Tapi janji apapun yang dikatakan ibuku kamu tidak akan terpengaruh ya, berjanjilah", pinta Hyun Soo

Geum Ja masih frustasi juga putus asa, dia ingin bersantai di halaman belakang. api di belakang dia malah melihat mozaik baru bergambar gadis, Geum ja tambah kecewa. Dia lalu ingin masuk ke dalam tapi dia melihat Hyun Soo dan Jung In berbincang-bincang di luar. Geum ja tambah putus asa.

Malam itu, Hyun Soo ingin berbicara dengan ibunya. tapi geum Ja menghindar dan langsung masuk ke kamar. Sang Hoon menyuruh Hyun Soo membiarkan ibunya dahulu.
Malam itu baik Hyun Soo dan Geum Ja banyak pikiran, mereka sama-sama tak bisa tidur.

Geum Ja lalu ke kamar kakek Kang. Kakek belum tidur. Geum Ja bertanya tentang status rumah Jung In itu
"Pak, apa beul rumah itu benar-benar sudah jadi milik saya?", tanya GEum Ja
kakek mengiyakan.

Hyun Soo tak bisa tidur dan banyak pikiran, dia ingin menemui ibunya tapi tidak berani. Dia lalu naik ke kamar Jung In. Untungnya Jung In belum tidur.
"Aku tidak bisa tidur, bisakah kau membantuku agar tertidur",pinta Hyun Soo sambil membaringkan kepalanya di paha Jung In
Jung In membelai wajah dan kepala Hyun Soo dengan lembut sampai tertidur.

Geum Ja ke luar rumah, dia menunggu seseorang di halaman. Jung Kil baru sampai di rumah. Geum Ja ternyata menunggu Jung Kil dan mengajaknya bicara.
"Apa kau berniat pergi dari rumah ini dan membawa Jung In juga pergi?". tanya Geum Ja
"Jika aku dapat tempat  tinggal tentu aku akan pergi dari rumah ini", kata JUng Kil
"Jika aku memberikan kembali rumah Jung In, apa kamu mau membawa Jung In pergi dari rumah ini?", tanya Geum Ja
Jung Kil kaget dan tersenyum

Sinopsis Smile, You episode 27

Episode ini dan banyak episode ke depan..kita akan sering lihat Jung In sedih...:(

Kang Hyun Soo dan Seo Jung In berlutut bersama di hadapan orang tua mereka untuk memohon agar hubungan mereka direstui.
Geum Ja, Jung Kil dan Joo Hee terkejut.
"Tunggu..tunggu..apa yang mereka katakan tadi?", kata Geum Ja merasa tak percaya apa yang didengarnya.
"Mereka berpacaran", ulang Jungkil kaget
"Kami berdua saling mencintai..restuilah kami", tambah Hyun Soo
Sung Joon yang baru datang jg kaget dia merasa dilangkahi Hyun Soo.
Joo Hee syok, Jung Kil langsung tak setuju. Geum Ja syok dan tak percaya, dia malah balik menuduh Jung In yang merayu dan mempengaruhi Hyun Soo.
Jung In sedih dia merasa dipojokkan.
"Bukan, Bu", bantah Hyun Soo
Geum Ja malah menuduh Jung In  dan juga keluarga Seo yang sering membuat gara-gara.
Jung Kil juga jadi kesal dia juga curiga jangan-jangan Hyun Soo berbuat sesuatu pada anaknya kemarin saat piknik.
Ke dua orang tua Jung In dan Hyun Soo malah mereka yang jadi ribut. mereka saling menyalahkan dan saling membela anaknya.

Jung In dipanggil masuk oleh orangtuanya ke kamar. Ibunya Joo Hee stres dan menangis. Mereka masih kecewa tentang rumahnya dulu yang sekarng di tangan Geum Ja dan tentang warisan yang ternyata tidak ada. Jung Kil masih tak percaya
"Kau berbuat begini sebenarnya hanya untuk membuat cemburu Han Se khan?", tanya ayahnya tidak yakin
"Ayah kau jangan membelokkan maksudku, saya mencintai Oppa Hyun Soo", kata Jung In
Jung In ingin minimal ayah dan ibunya mendukungnya
Jung Kil beranggapan Jung In ini hanya mencari masalah saja di tengah masalah yang sudah ada dengan keluarga Kang.
"Kamu rujuk saja dengan Han Se, ibunya juga khan sudah setuju", pinta Jungkil
"Tapi orang yang saya inginkan adalah Oppa Hyun Soo", sahut Jung In minta pengertian.

Sang Hoon bicara empat mata dengan Hyun Soo di kamar bawah. Dia berkata bahwa jika anaknya bersikukuh seperti ini orang yang akan  menderita adalah Jung In
"Sebelum kita berbicara kita sudah tau konsekuensinya", jawab Hyun Soo.
"Jika masalah ini terus berkembang, saya takut kakekmulah yang akan merasa bersalah, karena kakeklah yang membawa keluarga Seo datang ke rumah ini", kata Sang Hoon
"Ayah, tak bisakah ayah lihat ini sebagai jalan takdir", pinta Hyun Soo
Sang Hoon masih tak setuju

Jung In mencoba mendekati Geum Ja yang ada di dapur. tapi Geum Ja bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa antara Hyun Soo dan Jung In. Dia berbicara ramah dan sopan pada Jung In dan menganggap hal kejadian tadi tidak ada.
"Bibi saya sadar saya banya kekurangan tapi saya benar-benar menyukai Hyun Soo", kata Jung In mita pengertian
"Oh tidak apa-apa banyak anak gadis memang menyukai Hyun Soo", Geum Ja tidak menganggap serius ucapan Jung In.

Geum Ja malah membicarakan hubungan Jung In dan Han Se
"Han Se sekarang pasti beruntung mendapatkanmu kembali, semenjak di sini kamu jadi mulai bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga", tambah Geum Ja
Jung In merasa sedih dia seperti berhadapan dengan dinding tebal dan tinggi di hadapannya.

Hyun Soo ingin bicara dengan ibunya tapi Geum Ja menghindar dan menyuruhnya makan.
Hyun Soo lalu menunggui Jung In yang sedang makan. Dia berusaha makan banyak untuk menutupi kesedihannya, matanya berkaca-kaca. Hyun Soo tak tega melihatnya
"Hati-hati, pelan-pelan nanti tersedak", kata Hyun Soo khawatir
Jung In berusaha tegar dan berkata bahwa saat kakeknya pun meninggal, di hari ke dua dia sudah bisa makan banyak. Hyun Soo tak tega, akhirnya dia ikut makan. Dia mengambil nasi dari piring Jung In karena Jung In mengambil nasi terlalu banyak (Jung In tipe orang yg stress larinya ke makan ya)

Geum Ja kembali menjauhi Jung In, dia sekarang tidak mau dibanu Jung In lagi di dapur. Geum Ja terus hanya menyinggung dan memuji-muji Han Se dan Global. Jung In mencoba bicara bahwa dia tak tertarik dengan global. Tapi Geum Ja malah merasa tersinggung, dia bahkan mengembalikan baju yang pernah Jung In belikan dulu untuknya dengan tak ramah.

Jung In merasa tertekan, dia memilih keluar rumah untuk bekerja paruh waktu. Saat akan pergi dia bertemu Sang Hoon di halaman. Jung In mencoba ramah pada Paman Sang Hoon, tapi sang Hoon pun kali ini berusaha acuh tak acuh padanya. Jung In memaksa untuk tersenyum. Begitu keluar rumah air matanya tak kuasa mengalir. Han Se datang ke rumah Hyun Soo, dia melihat Jung In
"Hey,  kamu habis menangis ya?" tebak Han Se prihatin.
Han Se sepertinya tau mengapa Jung In menangis. Han Se menyuruh sekertaris Kim mengikuti Jung In.

Han Se semantara berkunjung ke rumah Hyun Soo. baik Seo Jung Kil, Joo Hee menyambut Han Se dengan ramah dan cenderung berlebihan. Han Se lalu menemui Hyun Soo.
Han Se berkata dia melihat Jung In pergi ingin bekerja paruh waktu. Hyun Soo tak tahu bahwa Jung In pergi tanpa memberitahunya
"Dia tadi menangis. Dulu kau berkata tidak akan membuatnya menangis", tagih Han Se prihatin

Hyun Soo lalu menemui ibunya. Dia meminta agar ibunya mau menerima dirinya dan Jung In.
"Perasaanku pada Jung In itu tulus, Bu", kata Hyun Soo
"Lalu dulu bagaimana kamu terhadap Jung Kyung? Jangan-jangan kau juga nanti jatuh cinta pada Ji Soo!", kata Geum Ja asal. Dia masih tak bisa terima

Kakek , Joon Bae dan So Nyu atas undangan So Nyu hari itu melakukan general check up ke rumahsakit.
DI rumah sakit dia semap bertemu Jung Kyung dan mengobrol dengannya.

Han Se menguntit Jung In yang tengah bekerja paruh waktu. Jung In sempat kesal. Tapi akhirnya dia mengerjai Han Se untuk menjadi modelnya mempraktekkan cream /masker wajah. Han Se ketahuan ibunya mengejar-ngejar Jung In. Dia memaki Han Se yang bukannya mencampakkan Jung In tapi malah dicampakkan Jung In. Han Se berkata bahwa rumah Jung In pun sekarang dimiliki ibunya Hyun Soo
"Bu, jangan-jangan Global pun nanti dibelinya".

Sekarang gantian Hyun Soo yang mendekati kedua orang tua Jung In. Hyun Soo mengajak mereka nanti pergi ke sauna lagi. Tapi Jung Kil tak mau tergerak karena rencana udang dibalik batu Hyun Soo. Tapi Joo Hee berkata dia meleleh melihat senyum Hyun Soo.

Sore Hari Hyun Soo menunggu untuk menjemput Jung In di halte bis.
Begitu melihat Jung In , Hyun Soo lalu menggodanya
"hey Nona, masa baru pulang jam segini. hey itu kamu, tadi ada wanita yang terlihat cantik walau dari belakang", rayu Hyun Soo
Jung In tak menyangka Hyun Soo sampai menjemputnya ke sana
"Kamu menungguku?", tanya Jung In
"Saya menunggu kekasihku yang pergi meninggalkan rumah", kaa Hyun Soo tersenyum
Jung In menagih roti. Hyun Soo membawakan roti Ikan buat Jung In (semacam pukis gitu bentuknya ikan , di jepang jg ada kue seperti itu). Jung In memakannya dengan senang,
Hyun Soo sempat protes karena Jung In bekerja sedang dia laki-laki malah di rumah.
Jung In lalu bercerita bahwa Han Se sampai mengejarnya ke tempatnya bekerja
"Tapi aku berhasil mengerjainya dengan menempelkan banyak krim diwajahnya", kata Jung In puas
Jung In lalu bertanya kegiatan Hyun Soo hari itu
"Aku mengajak Paman (Jung kil) ke sauna, tapi ditolak. Aku juga mengajak Bibi (Joo Hee) pijat tapi juga ditolak", kata Hyun Soo
"Usaha yang lumayan lah", komentar Jung In sambil tersenyum.
Jung In lalu berkata dia kedinginan. Jung In menagih sarung tangannya. Hyun Soo lalu melingkarkan lengannya sebagai syal dan memberikan tangannya sebagai sarung tangan untuk Jung In (so sweet)

Mereka berdua lalu pulang ke rumah bersamaan (ga kayak dulu selalu ngumpet2 hihi). Di rumah geum ja dan Jung Kil ternyata sedang ribut lagi gara-gara mereka. Jung Kil membanggakan Han se dan Geum Ja membanggakan Hyun Soo. mereka juga saling menjelekkan antara Jung In dan Hyun Soo. Hyun Soo dan Jung In prihatin mendengarnya. Orang tua kedua pihak merasa selama ini dibodohi oleh Jung In dan Hyun Soo


"Bukankah kalian dulu saling tidak suka? Apa ada dewa cinta memanah kalian di ski resort??", Joo Hee heran.
"Itu khan emang udah dari dulu", kata Sung Joon cuek membocorkan hubungan mereka.

Sang Hoon datang memisahkan keributan yang ada di rumah. Dia meminta Hyun Soo pergi bersamanya. Sang Hoon dan Hyun Soo pergi ke warung minum soju berdua. Sang Hoon berkata bahwa dia juga sebenarnya sukaterhadap Jung In. Tapi tetap tidak setuju mereka bersama. Sang Hoon merasa terluka juga harus menentang hubungan Jung In dan Hyun Soo. Ayahnya juga mengaku bahwa dulu cinta pertamanya adalah orang tua Jung In.
"Ayah, berilah aku kesempatan untuk membuktikan bahwa pilihanku benar.  Aku merasa sangat bahagia jika bersama Jung In, rasanya seperti sudah lama mengenalnya. ", pinta Hyun Soo.
Sang Hoon ingin Hyun Soo juga mengerti perasaannya ibunya.
"Kami dulu itu hadir, menyaksikan dan memberi restu saat pernikahan Jung In dengan Han Se. Dan semua itu masih jelas diingatan kami", kata Sang Hoon (emang di sana kesannya tabu kali ya nikah sama yang pernah nikah alias janda walau belum pernah campur?)
"Tolong ingat, bukankah datangnya Jung In juga membawa keceriaan di keluarga kita.", kata Hyun Soo
"Kau ini mengapa sih harus sama Jung In", kata Sang Hoon pusing
"Lha, ayah kenapa harus suka sama ibunya Jung In", goda Hyun Soo. Mereka berdua lalu minum-minum dengan akrab.

Hyun Soo dan Sang Hoon sampai di rumah. Dia mengajak bertemu Jung In di halaman.
Jung In sedang merawat wajah geum ja (massage facial gitu), dia berharap mulai bisa akrab dan diterima oleh Geum Ja. Selesai Jung In merawat mukanya, Geum Ja  berkata bahwa besok dia akan bertemu mama Lee Han Se.
"Ibu mertuamu itu akan mengatur teman kencan yang pantas untuk Hyun Soo. Selama ini Hyun Soo belum pernah bertemu banyak wanita", kata Geum Ja tega. (kasian Jung In digituin)
"Bibi, maaf jika saya belum bisa menyenangkanmu", kata Jung In sedih (kasian ga tega..)
Sang Hoon melihat Jung In diruangannya, setelah Jung In pergi sang Hoon menegur istrinya
"Kamu kalau tidak suka padanya kenapa malah bersamanya, di-massage lagi, kalau begini  kau seperti wanita jahat", tegur Sang Hoon (emang ni jahat bener ma Jung In)

Hyun Soo menunggu Jung In di luar. Ternyata ada Jung Kyung datang. Jung Kyung bisa melihat bahwa Hyun Soo pasti sudah bicara pada orang tua mereka tentang hubungannya dengan Jung In. Jung Kyung kali in idengan tulus mendukung Hyun Soo agar tidak menyerah terhadap cintanya.
Jung In melihat mereka berdua bicara. Dia lalu menghindar ke belakang rumah (ga usah cemburu Jung In , HS sukanya sama kamu)

Hyun Soo akhirnya mencari Jung In dihalaman belakang. Dia mengagetkan Jung In dengan memeluknya dari belakang. Dia tahu Jung In sedang bersedih
"Maafkan aku ya, karena membuatmu menangis", kata Hyun Soo tulus "Tapi kau harus janji ya, apapun yang terjadi kau tidak akan meninggalkanku",pinta Hyun Soo

Keesokan harinya, Jung In akan pergi kerja. Tapi Hyun Soo meminta waktu Jung In 30 menit. Mereka lalu berdua di kamar Jung In. Hyun Soo menggambar/melukis skesta Jung In. Geum Ja yang baru datang menemui mamanya Han Se curiga mendengar suara-suara cekikikan dari kamar Jung In. Geum Ja naik dan mengintip ke atas.
Dia  menyaksikan Jung In dan Hyun Soo bercanda lalu berpelukan. Geum Ja stress...

Geum Ja langsung masuk ke kamarnya dan berusaha tidur.(kalo geum ja kyk aku klo stress tidur hehe). HYun Soo masuk ke kamar ibunya. Hyun Soo yang tidak tahu ibunya melihatnya bersama Jung In bingung karena ibunya tidak mau menjawabnya, tidak mau dirayu dan cuma berpaling darinya.

Geum Ja tak bisa tidur memikirkan Hyun Soo dan Jung In. Larut malam dia masuk ke kamar Jung In dan membangunkan Jung In. Geum Ja menangis dan memohon pada Jung In. Perasaan Jung In langsung tidak enak.
"Jung In, tolonglah saya , jangan dengan Hyun Soo-ku.Tolong saya  kali ini dengarkanlah permohonanku", mohon Geum Ja sambil memegang tangan Jung In


Hari itu, Dengan skeksa yang telah dibuatnya Hyun Soo sibuk membuat hiasan dari berbentuk mozaik-mozaik dari kaca.  Mozaik itu bergambar seorang wanita yang diilhami oleh Jung In. Tengah malam, Hyun Soo baru menyelesaikan karyanya itu. Karyanya itu ditempel di jendela halaman belakang. Hyun Soo memandangi melihat hasil karnyanya
"Apa ini mirip dengan Jung In ya?", pikir Hyun Soo. Hyun Soo lalu tersenyum lebar dan puas.